Pengertian Hay sebagai Pakan Ternak.
Hay merupakan hijauan berupa daunan jenis rumputan
atau bijian yang sengaja dipanen menjelang berbunga yang dikeringkan baik
dengan cara diangin-anginkan maupun dengan cara dikeringkan dengan panas
matahari secara langsung. Hay merupakan hijauan makanan
ternak yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar bisa diberikan
kepada ternak pada kesempatan yang lain.
Menurut Nitis dkk., (1991) hay merupakan proses
pengawetan hijauan dengan cara di keringkan dibawah sinar matahari maupun
menggunakan mesin pengering (dryer). Kandungan air hay ditentukan sebesar 12-20
%, hal ini dimaksud agar hijauan saat disimpan sebagai hay tidak ditumbuhi jamur. Jamur akan merusak kualitas
hijauan yang telah diawetkan menjadi hay.
Tujuan khusus pembuatan hay adalah
agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan untuk
jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan
pakan hijauan pada musim kemarau.
Kriteria Hijauan Yang Akan Dijadikan Hay
- Bertekstur halus atau yang berbatang halus agar mudah kering
- Dipanen pada awal musim berbunga.
- Hijauan (tanaman) yang akan dibuat hay dipanen dari area yang subur.
- Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (berkadar protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay yang diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan menyebabkan turunnya palatabilitas dan kualitas.
Macam Macam Hay (Kelebihan dan Kekurangan)
1.
Long hay
Long Hay adalah hijaun
yang dipotong dan dikeringkan, lalu disimpan dalam gudang tanpa perlakuan
pemotongan pendek.
-
Keuntungan :
Meningkatkan kadar lemak susu, hijauan kering kaya Ca++
-
Kerugiannya : Daun
banyak yang hilang, Nutrisi menurun, Penanganan sulit.
2. Balled hay
Balled Hay adalah pengikatan hijauan kering
dengan tiga utas kawat, beratnya sekitar 55-56 kg. Metode ini mudah disimpan
dan diangkut, dengan catatan pada saat pengikatan hijauan jangan terlalu kering
dan jangan terlalu basah. Proses bale tidak mudah, terutama sehubungan dengan
musim/udara pada saat melakukan proses tersebut. Paling umum dilaksanakan untuk
dijual dan transportasi ukuran 120-140 lb (60-70) kg.
-
Keuntungan : Hemat
ruang, mudah dalam transportasi daripada hay yang dichoper, mudah ditangani
secara mekanis.
-
Kerugian : Bila
Hay kena hujan maka terjadi leaching sebelum dibuat bale, perlu tenaga banayak
bila dibandingkan dengan grinding, choping dan pelleting, sisa pakan terbuang
ketanah.
3. Chopped hay
Chopped Hay adalah hijauan yang dipotong pendek-pendek,
dikeringkan, lalu disimpan. Metode ini kurang disukai, karena penyimpanannya
menyita ruang, berdebu, dan dapat terbakar jika kurang kering menjemurnya.
-
Keuntungan : Lebih banyak nutrient yang
diawetkan, lebih mudah dicampur dengan bahan pakan lain, Sedikit yang hilang.
-
Kerugian : Hay yang dichoper berdebu, banyak persentase daun
yang hilang pada saat panen dan feeding, kadar air harus lebih kering daripada
baled dan choped hay, hay yang berkualitas rendah lebih baik daripada hay yang
berkualitas tinggi.
4. Shereded hay
Shereded Hay merupakan metode
yang sama dengan chopped
tetapi batang dibelah secara longitudinal dengan ukuran dua inchi.
-
Keuntungan : Hay dapat benar benar kering,
bagian batang dalam dapat terfermentasi didalam rmen sehingga pencernaan
meningkat.
-
Kerugian : Waktu yang dibutuhkan lebih panjang, memperbesar
biaya produksi.
5. Cubed (Wafered)
Cubed Hay adalah hijauan kering yang
dipotong-potong sepanjang 1,5 inch, lalu dipress untuk dibentuk balok berukuran
2,00 x 1,25 x 1,25 inch. Dengan bentuk ini, lebih sedikit ruang yang
dipergunakan untuk penyimpanan, penanganan lebih mudah dan jumlah yang dapat
diangkut lebih banyak.
-
Keuntungan : lebih
mudah dan baik dalam penanganan, menurunkan biaya transportasi, menurunkan
tenaga kerja, menurunkan nutrient yang hilang, mengeleminasi debu, penurunan
kadar lemak sapi sedikit, pad feedlot lebih baik daripada balled hay,
memungkinkan pemberian pakan secara otomatis, kualitas hijauan dapat diperbaiki
karena menjamin konsumsi komplit hijauan.
-
Kerugian :
investasi besar (alat mahal), banyak pakan hijauan yang jatuh ketanah pada saat
makan, pemberian pada kuda sulit untuk ditelan, biaya lebih mahal dari pada
baled hay.
6. Grinding (Ground Hay)
Grinding merupakan proses penurunan (pengecilan) ukuran partikel bahan pakan dengan cara
menumbuk, memotong dan menggosok dari bahan asal dapat melalui ayakan tertentu. Ground Hay merupakan hay yang
dibuat dengat pengecilan ukuran partikel dari hijauan yang kering yang umum
digunakan sebagai campuran dalam pakan.
-
Keuntungan : Lebih mudah dicampur daripada
Chopping, meningkatkan
palatabilitas hijauan yang berbatang dan kasar.
-
Kerugian : pakan menjadi berdebu, menurunkan intake pada
sapi,grinding tidak meningkatkan kecernaan, meransang bloat karena kurang
mastikasi sehingga produksi saliva menurun dan tidak dapat membufer penurunan
pH, pada sapi perah laktasi c2 kecil sehingga kadar lemak menurun.
7. Pelleting
Pelleting yakni rumput kering, digiling dan
dibuat pellet, mudah diperlakukan dan disimpan. Pemberian pellet dalam jumlah
besar, menyebabkan sapi menjadi lebih cepat bertambah berat dan dalam beberapa
hal menyebabkan pula peningkatan produksi susu. Namun, adanya peningkatan
produksi asam propionat akibat pemberian pellet, dapat menyebabkan turunnya
produksi susu.
-
Keuntungan :
meningkatkan kepadatan pakan sehingga menurunkan luas tempat penyimpanan,
meningkatkan nilai nutri pakan, menurunkan debu, menurunkan tingkat seleksi
pakan oleh ternak, meningkatkan kecernaan, meningkatkan palatabilitas, hay
berkualitas rendah dapat ditingkatkan intakenya, mudah dikonsumsi kuda,
memudahkan penanganan (pengankutan, penyimpanan, pemberian pada ternak) dengan
peralatan otomatis, pada pakan komplit (hijauan + konsentrat) untuk menyederhanakan dalam pelaksanaan pemberian pakan.
-
Kerugian : pabrik
pelet mahal, tidak bisa dipindah pindahkan harus besar, biaya mahal tetapi
nutrisi meningkat, karena harus maka lemak menurun, terlalu halus menyebabkan
pencernaan selulosa menurun, lebih sulit dibuat pellet daripada konsentrat,
perlu mesin pengering, isi rumen mempunyai kepadatan yang tinggi dan cenderung
menjadi buih.
Manfaat Hay Sebagai Pakan Ternak
Manfaat pembuatan hay antara lain adalah menyediakan pakan yang akan
dapat digunakan pada musim paceklik, menampung kelebihan produksi pakan
hijauan, memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik tetapi saat itu
belum digunakan secara langsung, dan mendayagunakan hasil limbah pertanian
maupun hasil ikutan pertanian (Susetyo, 1980).
Menurut AAK (1990), manfaat hay antara lain sebagai penyedia
makanan ternak pada saat-saat tertentu, misalnya di masa-masa paceklik dan bagi
ternak selama dalam perjalanan; memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan
terbaik tetapi saat itu belum dimanfaatkan.
Menurut Misya (2005) hay yang diberikan pada pedet atau sapi muda dapat meningkatkan perkembangan fungsi rumen, sedangkan
pada sapi dewasa kandungan bahan kering pada hay dapat meningkatkan daya serap
bahan makanan. Sedangkan manfaat Hay
yang diberikan pada kelinci yaitu agar bobot kelinci ideal, sebagai sumber asupan serat yg baik
sampai pada pemeliharaan gigi kelinci (Pradika, 2013).
Cara Pemberian Hay pada Ternak
Pemberian hay untuk ternak dapat dilakukan
secara langsung, maupun dilakukan sepanjang hari. Jika ternak belum terbiasa
sebaiknya dilatih sedikit demi sedikit terlebih dahulu hingga mau mengkonsumsi.
Perbandingan pemberian hay dengan rumput segar adalah 1:7 artinya 1 kg hay setara
dengan 7 kg rumput segar (Sriwiwoho, 2012)
Agar Hay dapat dikonsumsi oleh ternak
sebaiknya ternak dipuasakan terlebih dahulu. Apabila ternak merasa kelaparan
pada saat dipuasakan maka pada saat peternak memberikan pakan Hay ternak akan
langsung mengkonsumsi Hay walaupun ternak tersebut belum pernah mengkonsumsi
Hay. Dengan metode ini ternak akan terbiasa mengkonsumsi Hay.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Hijauan Makanan Ternak. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2010. Pembuatan dan
Pengawetan Hay (by bro Okutet). https://guineapigsloverindonesia.wordpress.com.
Anonim. 2016. Pengolahan dan
Penyimpanan Hijauan Pakan. https://deyengperah.blogspot.co.id/2016/07/pengolahan-dan-penyimpanan-hijauan-pakan.html.
Misya, D. 2015. teknologi pengolahan
pengawetan pakan. http:// dodymisa. Blogspot.com/2015/06/teknologi-pengolahan-pengawetan-pakan.html.
Nitis, I.M., K. Lana
M. Suama, W. Sukanten and A.W. Puger. 1991. Gliricidia for goat feeds and
feeding in the three strata forage system. Progress report to IDRC, Canada
Udayana University, Faculty of Animal Husbandry, Denpasar, Ball,
Indonesia.
Pradika.
2013. Peternakan Kelinci Surabaya
Pradika Rabbit. Pradika Rabbit
Pet Shop - Pet Care - Pet Vet. Surabaya
Pet Shop - Pet Care - Pet Vet. Surabaya
Sriwiwoho.2012. Teknik Pembuatan Hay. http://sriwiwoho.dosen.Narotama.ac.id
/2012/02/teknik pembuatan- Hay.html.
Susetyo, S. 1980. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Peternakan Rakyat.
Dirjen Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta