Minggu, 18 Mei 2014

Pengertian Hay sebagai Pakan Ternak.
Hay merupakan hijauan berupa daunan jenis rumputan atau bijian yang sengaja dipanen menjelang berbunga yang dikeringkan baik dengan cara diangin-anginkan maupun dengan cara dikeringkan dengan panas matahari secara langsung. Hay merupakan  hijauan makanan ternak   yang sengaja dipotong dan dikeringkan agar bisa diberikan kepada ternak pada  kesempatan yang lain.

Menurut Nitis dkk., (1991) hay merupakan proses pengawetan hijauan dengan cara di keringkan dibawah sinar matahari maupun menggunakan mesin pengering (dryer). Kandungan air hay ditentukan sebesar 12-20 %, hal ini dimaksud agar hijauan saat disimpan sebagai hay tidak ditumbuhi jamur. Jamur akan merusak kualitas hijauan yang telah diawetkan menjadi hay. Tujuan khusus pembuatan hay adalah agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang berlebihan) dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.
Kriteria Hijauan Yang Akan Dijadikan Hay
  • Bertekstur halus atau yang berbatang halus agar mudah kering
  • Dipanen pada awal musim berbunga.
  • Hijauan (tanaman) yang akan dibuat hay dipanen dari area yang subur.
  • Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (berkadar protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay yang diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan menyebabkan turunnya palatabilitas dan kualitas.


Macam Macam Hay (Kelebihan dan Kekurangan)
1.      Long hay
Long Hay adalah hijaun yang dipotong dan dikeringkan, lalu disimpan dalam gudang tanpa perlakuan pemotongan pendek.
-          Keuntungan : Meningkatkan kadar lemak susu, hijauan kering kaya Ca++
-          Kerugiannya : Daun banyak yang hilang, Nutrisi menurun, Penanganan sulit.

2.      Balled hay
Balled Hay adalah pengikatan hijauan kering dengan tiga utas kawat, beratnya sekitar 55-56 kg. Metode ini mudah disimpan dan diangkut, dengan catatan pada saat pengikatan hijauan jangan terlalu kering dan jangan terlalu basah. Proses bale tidak mudah, terutama sehubungan dengan musim/udara pada saat melakukan proses tersebut. Paling umum dilaksanakan untuk dijual dan transportasi ukuran 120-140 lb (60-70) kg.
-          Keuntungan : Hemat ruang, mudah dalam transportasi daripada hay yang dichoper, mudah ditangani secara mekanis.
-          Kerugian : Bila Hay kena hujan maka terjadi leaching sebelum dibuat bale, perlu tenaga banayak bila dibandingkan dengan grinding, choping dan pelleting, sisa pakan terbuang ketanah.

3.      Chopped hay
Chopped Hay adalah hijauan yang dipotong pendek-pendek, dikeringkan, lalu disimpan. Metode ini kurang disukai, karena penyimpanannya menyita ruang, berdebu, dan dapat terbakar jika kurang kering menjemurnya.
-          Keuntungan : Lebih banyak nutrient yang diawetkan, lebih mudah dicampur dengan bahan pakan lain, Sedikit yang hilang.
-          Kerugian : Hay yang dichoper berdebu, banyak persentase daun yang hilang pada saat panen dan feeding, kadar air harus lebih kering daripada baled dan choped hay, hay yang berkualitas rendah lebih baik daripada hay yang berkualitas tinggi.

4.      Shereded hay
Shereded Hay merupakan metode yang sama dengan chopped tetapi batang dibelah secara longitudinal dengan ukuran dua inchi.
-          Keuntungan : Hay dapat benar benar kering, bagian batang dalam dapat terfermentasi didalam rmen sehingga pencernaan meningkat.
-          Kerugian : Waktu yang dibutuhkan lebih panjang, memperbesar biaya produksi.

5.      Cubed (Wafered)
Cubed Hay adalah hijauan kering yang dipotong-potong sepanjang 1,5 inch, lalu dipress untuk dibentuk balok berukuran 2,00 x 1,25 x 1,25 inch. Dengan bentuk ini, lebih sedikit ruang yang dipergunakan untuk penyimpanan, penanganan lebih mudah dan jumlah yang dapat diangkut lebih banyak.
-          Keuntungan : lebih mudah dan baik dalam penanganan, menurunkan biaya transportasi, menurunkan tenaga kerja, menurunkan nutrient yang hilang, mengeleminasi debu, penurunan kadar lemak sapi sedikit, pad feedlot lebih baik daripada balled hay, memungkinkan pemberian pakan secara otomatis, kualitas hijauan dapat diperbaiki karena menjamin konsumsi komplit hijauan.
-          Kerugian : investasi besar (alat mahal), banyak pakan hijauan yang jatuh ketanah pada saat makan, pemberian pada kuda sulit untuk ditelan, biaya lebih mahal dari pada baled hay.

6.      Grinding (Ground Hay)
Grinding merupakan proses penurunan (pengecilan) ukuran partikel bahan pakan dengan cara menumbuk, memotong dan menggosok dari bahan asal dapat melalui ayakan tertentu. Ground Hay merupakan hay yang dibuat dengat pengecilan ukuran partikel dari hijauan yang kering yang umum digunakan sebagai campuran dalam pakan.
-          Keuntungan : Lebih mudah dicampur daripada Chopping, meningkatkan palatabilitas hijauan yang berbatang dan kasar.
-          Kerugian : pakan menjadi berdebu, menurunkan intake pada sapi,grinding tidak meningkatkan kecernaan, meransang bloat karena kurang mastikasi sehingga produksi saliva menurun dan tidak dapat membufer penurunan pH, pada sapi perah laktasi c2 kecil sehingga kadar lemak menurun.

7.      Pelleting
Pelleting yakni rumput kering, digiling dan dibuat pellet, mudah diperlakukan dan disimpan. Pemberian pellet dalam jumlah besar, menyebabkan sapi menjadi lebih cepat bertambah berat dan dalam beberapa hal menyebabkan pula peningkatan produksi susu. Namun, adanya peningkatan produksi asam propionat akibat pemberian pellet, dapat menyebabkan turunnya produksi susu.
-          Keuntungan : meningkatkan kepadatan pakan sehingga menurunkan luas tempat penyimpanan, meningkatkan nilai nutri pakan, menurunkan debu, menurunkan tingkat seleksi pakan oleh ternak, meningkatkan kecernaan, meningkatkan palatabilitas, hay berkualitas rendah dapat ditingkatkan intakenya, mudah dikonsumsi kuda, memudahkan penanganan (pengankutan, penyimpanan, pemberian pada ternak) dengan peralatan otomatis, pada pakan komplit (hijauan + konsentrat) untuk menyederhanakan dalam pelaksanaan pemberian pakan.
-          Kerugian : pabrik pelet mahal, tidak bisa dipindah pindahkan harus besar, biaya mahal tetapi nutrisi meningkat, karena harus maka lemak menurun, terlalu halus menyebabkan pencernaan selulosa menurun, lebih sulit dibuat pellet daripada konsentrat, perlu mesin pengering, isi rumen mempunyai kepadatan yang tinggi dan cenderung menjadi buih.
Manfaat Hay Sebagai Pakan Ternak
Manfaat pembuatan hay antara lain adalah menyediakan pakan yang akan dapat digunakan pada musim paceklik, menampung kelebihan produksi pakan hijauan, memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik tetapi saat itu belum digunakan secara langsung, dan mendayagunakan hasil limbah pertanian maupun hasil ikutan pertanian (Susetyo, 1980).
Menurut AAK (1990), manfaat hay antara lain sebagai penyedia makanan ternak pada saat-saat tertentu, misalnya di masa-masa paceklik dan bagi ternak selama dalam perjalanan; memanfaatkan hijauan pada saat pertumbuhan terbaik tetapi saat itu belum dimanfaatkan.
Menurut Misya (2005) hay yang diberikan pada pedet atau sapi muda dapat meningkatkan perkembangan fungsi rumen, sedangkan pada sapi dewasa kandungan bahan kering pada hay dapat meningkatkan daya serap bahan makanan.  Sedangkan manfaat Hay yang diberikan pada kelinci yaitu agar bobot kelinci ideal, sebagai sumber asupan serat yg baik sampai pada pemeliharaan gigi kelinci (Pradika, 2013).
Cara Pemberian Hay pada Ternak
Pemberian hay untuk ternak dapat dilakukan secara langsung, maupun dilakukan sepanjang hari. Jika ternak belum terbiasa sebaiknya dilatih sedikit demi sedikit terlebih dahulu hingga mau mengkonsumsi. Perbandingan pemberian hay dengan rumput segar adalah 1:7 artinya 1 kg hay setara dengan 7 kg rumput segar (Sriwiwoho, 2012)
Agar Hay dapat dikonsumsi oleh ternak sebaiknya ternak dipuasakan terlebih dahulu. Apabila ternak merasa kelaparan pada saat dipuasakan maka pada saat peternak memberikan pakan Hay ternak akan langsung mengkonsumsi Hay walaupun ternak tersebut belum pernah mengkonsumsi Hay. Dengan metode ini ternak akan terbiasa mengkonsumsi Hay.


DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1990. Hijauan Makanan Ternak. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2010. Pembuatan dan Pengawetan Hay (by bro Okutet). https://guineapigsloverindonesia.wordpress.com.
Anonim. 2016. Pengolahan dan Penyimpanan Hijauan Pakan. https://deyengperah.blogspot.co.id/2016/07/pengolahan-dan-penyimpanan-hijauan-pakan.html.
Misya, D. 2015. teknologi pengolahan pengawetan pakan. http:// dodymisa. Blogspot.com/2015/06/teknologi-pengolahan-pengawetan-pakan.html.
Nitis, I.M., K. Lana M. Suama, W. Sukanten and A.W. Puger. 1991. Gliricidia for goat feeds and feeding in the three strata forage system. Progress report to IDRC, Canada Udayana University, Faculty of Animal Husbandry, Denpasar, Ball, Indonesia.
Pradika. 2013. Peternakan Kelinci Surabaya Pradika Rabbit. Pradika Rabbit
Pet Shop - Pet Care - Pet Vet
. Surabaya
Sriwiwoho.2012. Teknik Pembuatan Hay. http://sriwiwoho.dosen.Narotama.ac.id /2012/02/teknik pembuatan- Hay.html.
Susetyo, S. 1980. Hijauan Makanan Ternak. Direktorat Peternakan Rakyat. Dirjen Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar